Para Bikku Lakukan Longmarc Dari Berbagai Negara Asia Menjelang Hari Waisak 2025

LENSA HUKUM

BEKASI – JAWA BARAT

lensahukum.co.id

Hadirnya Para Bikku atau Biksu dalam,  Acara Longmarc dari berbagai negara di Asia. Berbagai Di bawah langit pagi yang. cerah, dalam Acara aroma dupa dan doa meu dalam keheningan spiritual di GPM School, Bekasi. Tempat ini menjadi saksi persinggahan para Bhante, Minggu (20 April 2025

Dengan adanya, perjalanan panjang penuh makna yang dikenal sebagai ” Thudong 2025 “, sebuah tradisi spiritual lintas negara yang menembus batas geografis dan budaya.

Pasalnya, Perjalanan Para Bhikku, bukan perjalanan yang biasa saja, Mereka Melakukan Perjalanan Dimulai dari Thailand, para Bhikku berjalanan kaki menempuh jarak sekitar 2.800 kilometer, melewati Singapura, Malaysia, dan Indonesia, dengan tujuan akhir Candi Borobudur, yang diperkirakan akan dicapai tepat pada 11 Mei 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak. Dari Bangkok ke Borobudur dimulai pada 6 Februari 2025.

Saat di Wawancarai Media Lensa Hukum Para Biksu ini dari Negara Thailand, Singapur, Malaysia dan indonesia.dan tujuan akhirnya di Candi Borobudur, untuk mengikuti rangkaian Waisak tanggal 12 mei 2025, dan di perkirakan nanti 10 mei para biksu- biksu ini sampai di Candi Borobudur Jawa tengah.
Ada 32 Orang dari berbagai Negara Asia.
Para Biksu ini di mulai Star nya dari Thailand, Melalui indonesia melalui Batam, ke Jakarta, Bekasi hingga ke Borobudur Jawa tengah, ” Ucap, Dr. Sosiadi, Selaku Wakil daerah Bekasi.

Perjalanan Thudong ini membawa para Bhikku menyusuri 4 Negara dengan semangat ketekunan dan spiritualitas tinggi. Mereka tidak hanya membawa ajaran, tetapi juga pesan damai, kesederhanaan, dan persaudaraan lintas umat manusia.

“Salah satu rombongan yang dikenal berasal dari organisasi Macan Ali Cirebon, turut menjadi bagian dari perjalanan ini. Sosok berseragam hitam itu bukan sekadar pendamping, tetapi merupakan bagian dari tim dukungan spiritual dan budaya.

Ketua Macan Ali saat ini bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Pusat Tudong 2025, sebuah peran penting dalam penyelenggaraan perjalanan lintas negara yang melibatkan banyak pihak ini.
Bekasi Menjadi Titik Penting.

Tahun ini, Bekasi mendapat kehormatan sebagai salah satu titik persinggahan para bhikkhu. Pada tanggal 20 April 2025, rombongan dilepas secara resmi oleh Wali Kota Bekasi Dr.Tri Adhinto Tjahyono dan dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan menuju Borobudur. Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi dan doa untuk kelancaran perjalanan spiritual tersebut.

“ Kami merasa bangga Bekasi bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan besar ini,” ujar salah satu panitia lokal. “Kegiatan ini bukan hanya soal keagamaan, tapi juga tentang nilai kemanusiaan dan cinta damai.

Tradisi yang masih tumbuh
meskipun belum menjadi tradisi tahunan, Thudong ini adalah yang kedua kalinya setelah pertama kali dilakukan pada tahun 2023. Penyelenggaraan perjalanan spiritual ini bergantung pada panitia pusat dan koordinasi internasional yang melibatkan berbagai komunitas lintas negara.

Salah satu tokoh kunci dalam penyelenggaraan tahun ini adalah Pak Weli, yang disebut sebagai Ketua Panitia Internasional. Ia bekerja sama dengan berbagai tokoh seperti Romo Hasan dari Cirebon, untuk memastikan perjalanan para Bhikku ini berjalan aman, tertib, dan tetap dalam nuansa sakral.
Menuju Borobudur, Menyatukan Langit dan Bumi

Tujuan akhir Tudong 2025 adalah Candi Borobudur, ikon spiritual dan kebanggaan Indonesia. Kedatangan para bhikkhu pada tanggal 11 Mei nanti akan menjadi bagian dari perayaan Waisak nasional, menyatukan langit dan bumi dalam satu semangat damai dan pencerahan.

Perjalanan panjang ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia yang sering dipenuhi kebisingan, masih ada langkah-langkah hening yang mengajarkan kita arti ketekunan, pengabdian, dan cinta yang universal.

( SAM LUBIS )