Presiden Prabowo Mengundang Jusuf Kalla Bahas Subsidi Elpiji Selama 20 Tahun Tidak Berubah

LENSA HUKUM

JAKARTA

lensahukum.co.id

Presiden Prabowo Subianto Mengundang Mantan Wakil Presiden Pak Jusuf Kalla membahas Kebijakan Pemerintah selama 20 tahun belakangan ini tidak berubah, dalam pertemuannya di istana Presiden bersama itu juga Presiden memberikan arahan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Selasa (04/02/2025).

Presiden Prabowo Secara Tegas Mengintruksikan Reformasi Subsidi LPG Agar tepat Sasaran dan tidak lagi disalahgunakan oleh pihak – pihak tertentu.

Pasalnya, Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Mengatakan, ” Bayangkan Selama 20 tahun Subsidi elpiji ini belum ada perubahan, disaat ini kurs dolar masih Rp.,8000,- sekarang sudah Rp.16.000,- , ” Ujar, Jusuf Kalla.

Disamping itu juga Menteri ESDM Bahlil mengungkapkan bahwa reformasi subsidi LPG menjadi perhatian utama pemerintah, terutama karena skema yang ada saat ini sudah berlangsung selama lebih dari 20 tahun dan tanpa perubahan secara signifika, ” Ucapnya.

Dalam hal ini Menteri ESDM Bahlil menegaskan bahwa subsidi LPG yang mencapai Rp. 87 Trilliun Per tahun harus benar – benar dirasakan oleh masyarakat yang berhak, ” Tegasnya.

Kedepannya masyarakat mendapatkan harga dengan yang semurah – murahnya mungkin, tapi kenyataannya kan sekarang, jujur kita katakan, ada di tingkat sampai tingkat masyarakat itu, dibeli sampai Rp.25.000,- per tabung, tidak hanya itu saja, ada juga yang mengoplos, ini kan Sayang, ” Tutur, Bahlil.

Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa penataan subsidi harus dilakukan agar tidak terjadi pemborosan anggaran dan kebocoran di tingkat distribusi. Sebagai solusi, pemerintah telah mengubah sistem distribusi LPG ditingkat pengecer dengan pegecer dengan menaikkan status mereka menjadi subpangkalan yang lebih mudah di awasi.Dengan menjadi subpangkalan, maka kita akan menaruh fasilitas yang sama dengan pangkalan. Supaya harganya bisa kita kontrol pake IT, itu maksudnya sebenarnya, ” Ucap, Bahlil.

Terkait kritik yang menyebut sosialisasi kebijakan ini kurang maksimal, Bahlil memastikan bahwa pemerintah terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha. Bahlil juga memastikan bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh subpangkalan, ” Ujarnya.

Pada Dasarnya ” Saya menyadari bahwa ini kan barang baru, pasti ada penyesuaian. Nanti sambil kita melihat perkembangan beberapa waktu ke depan, sudah pasti kita akan melakukan asistensi. Tapi penataan ini penting kami lakukan sebagai bentuk cinta kami kepada rakyat agar uang negara yang disubsidi itu betul-betul tepat sasaran,” Tegas, Bahlil.

Presiden Prabowo juga memberikan arahan agar tidak ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan LPG akibat perubahan sistem ini. Melalui reformasi distribusi LPG ini, pemerintah menargetkan efisiensi anggaran serta memastikan bahwa subsidi benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.

Adapun ” Tugas kami atas perintah Bapak Presiden adalah memastikan seluruh proses subsidi tepat sasaran. Yang kedua di tata kelolanya harus baik. Yang ketiga, rakyat dipastikan harus segera mendapat apa yang menjadi kebutuhan mereka, terutama menyangkut LPG. Jadi harus dapat, jangan jauh-jauh kata Bapak Presiden, ” Pungkas, Bahlil.

Biro Pers, Media dan informasi.

( Sam Lubis )